Jumat, 17 Maret 2023

MANAJEMEN PEMBELAJARAN




Dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan pasti sangat diperlukan manajemen, karena hal ini dapat membantu proses kegiatan yang akan dilakukan oleh pendidik, dan jika dibayangkan seandainya tidak ada manajemen pasti segala urusan akan kacau dan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu perlu diketahui tentang manajemen pembelajaran yang bisa dijadikan acuan untuk lembaga pendidikan. 

Pengertian Manajemen Pembelajaran 

Sebelum mengetahui pengertian manajemen pembelajaran, maka lebih baiknya dipahami dulu manajemen dan pembelajaran, supaya pembahasan bisa lebih dimengerti. Menurut U. Saefullah, “manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, dan mengelola.” 1 Menurut Hikmat dalam bukunya, “manajemen dalam bahasa Inggris artinya to manage, yaitu mengatur dan mengelola.” Dan dimaksudkan bermakna memimpin dan kepemimpinan, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengelola lembaga atau organisasi. Menurut Endin dalam bukunya, “istilah manajemen, berasal dari bahasa Perancis kuno, manajement, yang artinya seni melaksanakan dan Menurut Mas’ud, sebagaimana yang dikutip oleh Endin berpendapat bahwa: “Manajemen ialah ketatalaksanaan proses untuk menggunakan sumber daya secara efektif dalam mencapai sasaran tertentu.”Menurut Terry, sebagaimana yang dikutip oleh Syafaruddin dan Irwan nasution, berpendapat bahwa: “menajemen ialah proses memperoleh tindakan melalui usaha orang lain.” Menurut Hasibuan, sebagaimana yang dikutip oleh Imron fauzi, mengatakan bahwa: “manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumbersumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

 Dari semua pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan intinya manajemen adalah cara orang untuk mengaatur atau mengelola, dan dapat membantu menangani masalah waktu dan hubungan dengan manusia lain ketika hal tersebut muncul dalam organisasi, guna menciptakan masa depan yang lebih baik. Manajemen juga mempunyai fungsi-fungsi utama dalam tugasnya. Agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik, perlu juga diketahui fungsi-fungsi manajemen seperti yang dikemukakan Didin Kurniawan dan Imam Machali, yaitu:

 a. Planning (Perencanaan)  Adalah proses kegiatan yang menyiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. 

b. Organizing (Pengorganisasian) Adalah suatu kegiatan pengaturan atau pembagian pekerjaan yang dialokasikan kepada sekelompok orang atau karyawan yang dalam pelaksanaannya diberikan tanggung jawab dan wewenang sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. 

c. Actuating (Penggerakan) Adalah upaya untuk menggerakkan atau mengarahkan tenaga kerja serta mendayagunakan fasilitas yang ada yang dimaksud untuk melaksanakan pekerjaan secara bersama. 

d. Controlling (Pengawasan) Adalah proses pengamatan dan pengukuran suatu kegiatan operasional dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya yang terlihat dalam rencana.

Sedangkan pembelajaran menurut tim pengembang MKDP, menjelaskan “pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar.” Menurut E. Mulyasa, “pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.” Proses pembelajaran adalah proses yang terpadu dalam kegiatan, yang terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Dan dalam hal ini guru bukan hanya sebagai penyampai pelajaran saja, namun lebih dari itu. Karena dalam pembelajran guru bukan hanya asal menyampaikan saja, tapi harus mengetahui 4 unsur utama. 

Menurut Mu’awanah 4 unsur utama yang harus disiapkan guru yaitu, “adanya tujuan, bahan atau meteri pengajaran, metode dan alat pengajaran, serta evaluasi penilaian.”Dengan demikian dapat dipahami bahwa proses pembelajaran merupakan proses mengkoordinasi sejumlah tujuan, metode, serta penilaian sehingga satu sama lain saling berhubungan dan saling berpengaruh dan menjadikan kegiatan belajar lebih optimal. Setelah diketahui manajemen dan pembelajaran, maka dapat dipahami dan disimpulkan tentang manajemen pembelajaran itu sendiri. 

Manajemen pembelajaran menurut Reigeluth, sebagaimana yang dikutip Syafaruddin dan Irwan: “manajemen pembelajaran adalah berkenaan dengan pemahaman, peningkatan dan pelaksanaan dari pengelolaan program pengajaran yang dilaksanakan.”Sehubungan dengan itu menurut Hoban, “manajemen pembelajaran mencakup saling hubungan berbagai peristiwa tidak hanya seluruh peristiwa pembelajaran tetapi juga factor logistic, sosiologis, ekonomis.”Manajemen pembelajaran lebih condong kepada segala sesuatu yang dilakukan guru, mulai dari sebelum pembelajaran, ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung, dan sesudah pelajaran selesai. Semua aspek tersebut akan dijadikan bahan evaluasi untuk pembelajran kedepannya. Dalam manajemen pembelajaran intinya adalah mengelola pembelajaran yang efektif. Untuk itu perlu dioptimalkan fungsi komponen  manajemen pembelajaran untuk mencapai kualitas sekolah efektif serta keberhasilan proses pembelajaran. 

Menurut Syafaruddin dan Irwan dalam bukunya, komponen manajemen pembelajaran untuk mencapai kualitas pembelajaran yaitu: a) kepemimpinan, b) lingkungan sekolah, c) kurikulum, d) pengajaran di kelas dan manajemen, e) penilaian dan evaluasi. Sedangkan keberhasilan proses pengajaran yang dilaksanakan akan dapat mencapai tujuan antara lain: a. Memotivasi pelajar b. Melibatkan pelajar secara lebih kuat c. Pembentukan kepribadian bagi tiap individu d. Menjelaskan dan mengilustrasikan isi dan ketrampilan e. Memberikan sumbangan kepada bentuk sikap dan pengembangan rasa penghargaan f. Memberikan peluang bagi analisis diri dan kinerja serta perilaku pribadi. Dan dalam bukunya Edwar Salis, Total Quality Management In Education, pengelolaan mengandaikan adanya upaya pihak pengelola institusi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan manajemen perusahaan. Yang ditekankan adalah kepuasan pelanggan, sehingga kualitas mutu sangat diperhatikan. Apabila Total Quality Management In Education diterapkan dalam dunia pendidikan maka harus memperhatikan:  a. Perbaikan secara terus menerus. b. Kaizen: proyek kecil yang berupaya membangun kesuksesan dan kepercayaan diri, dan mengembangkan dasar peningkatan selanjutnya. c. Perubahan kultur: sebagai bagian dan tujuan membentuk budaya organisasi yang menghargai mutu dan menjadikan mutu sebagai orientasi semua komponen organisasi. d. Organisasi terbalik: menekankan pada pola hubungan yang berorientasi pada pemberian layanan dan pentingnya pelanggan bagi institusi. e. Menjaga hubungan dengan pelanggan. Dari pengertian manajemen dan pembelajaran diatas, dapat disimpulkan pengertian manajemen pembelajaran ialah suatu proses penyelenggaraan interaksi peserta didik dengan seorang guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien. Jadi dapat dikatakan manajemen pembelajaran adalah suatu upaya kepemimpinan dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai atau mengevaluasi suatu pembelajaran kepada peserta didik dengan berbagai komponen yang ada untuk menunjang proses belajar siswa secara efektif. 

Macam-macam Manajemen 

a. Manajemen berdasarkan Sasaran atau Tujuan yang Hendak Dicapai

Manajemen berdasarkan sasaran senantiasa membuat perencanaan program organisasi sesuai dengan struktur unit kerja yang ada. Manajemen berdasarkan sasaran sangat mementingkan kontinuitas kerja, artinya pelaksanaan kegiatan selalu berkelanjutan sesuai dengan targettarget yang ditetapkan menurut urutan dan ukuran waktu dan biaya. 

b. Manajemen berdasarkan Struktur 

Manajemen berdasarkan struktur berpijak pada pandangan bahwa organisasi adalah struktur personalia. Oleh karena itu pelaksanaan manajerialnya akan disesuaikan dengan struktur yang ada. 

c. Manajemen berdasarkan Teknik 

Manajemen berdasarkan teknik adalah pengelolaan organisasi dengan acuan yang bersifat teknik operasional. Teknik yang harus diterapkan sebelumnya telah dikuasai dan seluruh fasilitas untuk menerapkan teknik pun telah disediakan. 

d. Manajemen berdasarkan Personal Organisasi 

Manajemen berdasarkan personal organisasi adalah pengelolaan organisasi dengan mempertimbangakan sepenuhnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. 

e. Manajemen berdasarkan Informasi 

Manajemen berdasarkan informasi merupakan agen yang menopang kehidupan organisasi. Informasi yang diperoleh dijadikan bahan perbincangan dan rapat-rapat organisasi. 

f. Manajemen Lingkungan 

Manajemen lingkungan adalah manajemen yang mengelola organisasi berdasarkan pada lingkungan-lingkungan berikut: 1) lingkungan internal organisasi, meliputi pimpinan organisasi, personal organisasi, alat-alat dan metode pengelolaan organisasi, strategi perencanaan, pelaksanaan kegiatan organisasi. 2) lingkungan eksternal organisasi, meliputi lingkungan masyarakat, lingkungan kerja sama antar organisasi, lingkungn lintas pimpinan organisasi. 

Selain itu juga ada jenis atau macam manajemen berdasarkan bidang-bidang tertentu, yaitu: a. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah manajemen yang difokuskan pada peningkatan personal dalam organisasi. b. Manajemen Produksi Manajemen produksi adalah yang berkaitan dengan dengan hasilhasil yang dikembangkan oleh organisasi. c. Manajemen Pembiayaan atau Permodalan Manajemen yang berkaitan dengan keuangan organisasi dengan mempertimbangakan anggaran yang dimiliki oleh organisasi dan mengelolanya dengan cara yang paling efektif. d. Manajemen Pemasaran Manajemen yang berkaitan dengan pendistribuasian produk, misalnya perguruan tinggi kerja sama dengan pihak perbankan, pengadilan agama, dan lain-lain.

Sedangkan menurut Mulyasa dalam bukunya, macam manajemen komponon-komponen sekolah diantaranya: a. Manajemen kurikulum dan program pengajaran. b. Manajemen tenaga kependidikan. c. Manajemen kesiswaan. d. Manajemen keuangan dan pembiayaan. e. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan. f. Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat. g. Manajemen layanan khusus. 

Tujuan Manajemen Pembelajaran 

Lembaga pendidikan adalah sebuah organisasi yang didalamnya terdapat orang-orang yang saling bekerja bersama-sama, dan untuk memudahkan pekerjaan itu maka semua harus saling mendukung satu sama lain dan juga mengerti tugas masing-masing, serta membantu kegiatan pembelajaran untuk kegiatan bersama. Melalui manajemen kegiatan tersebut akan terlaksana dengan sendirinya, karena kegunaan manajemen terletak pada ketaatan seluruh personal kepada kepemimpinan dan aturan yang berlaku dalam lembaga pendidikan. 

Menurut U. Saefullah, kegunaan studi manajemen untuk lembaga pendidikan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan, ditekankan untuk menentukan tujuan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk mencapainya. b. Pengorganisasian, ditekankan untuk mempermudah manajer dalam mengawasi dan menentukan tugas-tugas seseorang melalui pembagian kerja. c. Pengarahan, ditekankan untuk menggerakkan anggotanya agar bekerja dengan ikhlas dan penuh kesadaran dalam mengemban tugas mereka. d. Pengevaluasian, ditekankan terhadap hasil seluruh kinerja yang telah terjadi, dan dijadikan bahan selanjutnya agar kelemahan dari segala aspek dapat ditanggulangi.

Menurut Didin Kurniawan dan Imam Machali, tujuan dan manfaat manajemen dalam pendidikan antara lain: a. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangakan. b. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. c. Terpenuhinya salah satu dari empat kompetisi tenaga pendidik dan kependidikan. d. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. e. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan. f. Teratasinya masalah mutu pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar