Selamat datang.. Yuk, Mari sama-sama kita membangun dunia literasi pada kaum milenial saat ini. Dimana buku dan pena menjadi lawan paling besar dengan dunia Maya. Don't judge a book by this cover.
Jumat, 31 Maret 2023
Soal UTS Mata Kuliah Pengelolaan Kelas Tahun Akademik 2018/2019
Jumat, 17 Maret 2023
MANAJEMEN PEMBELAJARAN
Dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan pasti sangat diperlukan manajemen, karena hal ini dapat membantu proses kegiatan yang akan dilakukan oleh pendidik, dan jika dibayangkan seandainya tidak ada manajemen pasti segala urusan akan kacau dan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu perlu diketahui tentang manajemen pembelajaran yang bisa dijadikan acuan untuk lembaga pendidikan.
Pengertian Manajemen Pembelajaran
Sebelum mengetahui pengertian manajemen pembelajaran, maka lebih baiknya dipahami dulu manajemen dan pembelajaran, supaya pembahasan bisa lebih dimengerti. Menurut U. Saefullah, “manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, dan mengelola.” 1 Menurut Hikmat dalam bukunya, “manajemen dalam bahasa Inggris artinya to manage, yaitu mengatur dan mengelola.” Dan dimaksudkan bermakna memimpin dan kepemimpinan, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengelola lembaga atau organisasi. Menurut Endin dalam bukunya, “istilah manajemen, berasal dari bahasa Perancis kuno, manajement, yang artinya seni melaksanakan dan Menurut Mas’ud, sebagaimana yang dikutip oleh Endin berpendapat bahwa: “Manajemen ialah ketatalaksanaan proses untuk menggunakan sumber daya secara efektif dalam mencapai sasaran tertentu.”Menurut Terry, sebagaimana yang dikutip oleh Syafaruddin dan Irwan nasution, berpendapat bahwa: “menajemen ialah proses memperoleh tindakan melalui usaha orang lain.” Menurut Hasibuan, sebagaimana yang dikutip oleh Imron fauzi, mengatakan bahwa: “manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumbersumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
Dari semua pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan intinya manajemen adalah cara orang untuk mengaatur atau mengelola, dan dapat membantu menangani masalah waktu dan hubungan dengan manusia lain ketika hal tersebut muncul dalam organisasi, guna menciptakan masa depan yang lebih baik. Manajemen juga mempunyai fungsi-fungsi utama dalam tugasnya. Agar proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik, perlu juga diketahui fungsi-fungsi manajemen seperti yang dikemukakan Didin Kurniawan dan Imam Machali, yaitu:
a. Planning (Perencanaan) Adalah proses kegiatan yang menyiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Organizing (Pengorganisasian) Adalah suatu kegiatan pengaturan atau pembagian pekerjaan yang dialokasikan kepada sekelompok orang atau karyawan yang dalam pelaksanaannya diberikan tanggung jawab dan wewenang sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.
c. Actuating (Penggerakan) Adalah upaya untuk menggerakkan atau mengarahkan tenaga kerja serta mendayagunakan fasilitas yang ada yang dimaksud untuk melaksanakan pekerjaan secara bersama.
d. Controlling (Pengawasan) Adalah proses pengamatan dan pengukuran suatu kegiatan operasional dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya yang terlihat dalam rencana.
Sedangkan pembelajaran menurut tim pengembang MKDP, menjelaskan “pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar.” Menurut E. Mulyasa, “pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.” Proses pembelajaran adalah proses yang terpadu dalam kegiatan, yang terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Dan dalam hal ini guru bukan hanya sebagai penyampai pelajaran saja, namun lebih dari itu. Karena dalam pembelajran guru bukan hanya asal menyampaikan saja, tapi harus mengetahui 4 unsur utama.
Menurut Mu’awanah 4 unsur utama yang harus disiapkan guru yaitu, “adanya tujuan, bahan atau meteri pengajaran, metode dan alat pengajaran, serta evaluasi penilaian.”Dengan demikian dapat dipahami bahwa proses pembelajaran merupakan proses mengkoordinasi sejumlah tujuan, metode, serta penilaian sehingga satu sama lain saling berhubungan dan saling berpengaruh dan menjadikan kegiatan belajar lebih optimal. Setelah diketahui manajemen dan pembelajaran, maka dapat dipahami dan disimpulkan tentang manajemen pembelajaran itu sendiri.
Manajemen pembelajaran menurut Reigeluth, sebagaimana yang dikutip Syafaruddin dan Irwan: “manajemen pembelajaran adalah berkenaan dengan pemahaman, peningkatan dan pelaksanaan dari pengelolaan program pengajaran yang dilaksanakan.”Sehubungan dengan itu menurut Hoban, “manajemen pembelajaran mencakup saling hubungan berbagai peristiwa tidak hanya seluruh peristiwa pembelajaran tetapi juga factor logistic, sosiologis, ekonomis.”Manajemen pembelajaran lebih condong kepada segala sesuatu yang dilakukan guru, mulai dari sebelum pembelajaran, ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung, dan sesudah pelajaran selesai. Semua aspek tersebut akan dijadikan bahan evaluasi untuk pembelajran kedepannya. Dalam manajemen pembelajaran intinya adalah mengelola pembelajaran yang efektif. Untuk itu perlu dioptimalkan fungsi komponen manajemen pembelajaran untuk mencapai kualitas sekolah efektif serta keberhasilan proses pembelajaran.
Menurut Syafaruddin dan Irwan dalam bukunya, komponen manajemen pembelajaran untuk mencapai kualitas pembelajaran yaitu: a) kepemimpinan, b) lingkungan sekolah, c) kurikulum, d) pengajaran di kelas dan manajemen, e) penilaian dan evaluasi. Sedangkan keberhasilan proses pengajaran yang dilaksanakan akan dapat mencapai tujuan antara lain: a. Memotivasi pelajar b. Melibatkan pelajar secara lebih kuat c. Pembentukan kepribadian bagi tiap individu d. Menjelaskan dan mengilustrasikan isi dan ketrampilan e. Memberikan sumbangan kepada bentuk sikap dan pengembangan rasa penghargaan f. Memberikan peluang bagi analisis diri dan kinerja serta perilaku pribadi. Dan dalam bukunya Edwar Salis, Total Quality Management In Education, pengelolaan mengandaikan adanya upaya pihak pengelola institusi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan manajemen perusahaan. Yang ditekankan adalah kepuasan pelanggan, sehingga kualitas mutu sangat diperhatikan. Apabila Total Quality Management In Education diterapkan dalam dunia pendidikan maka harus memperhatikan: a. Perbaikan secara terus menerus. b. Kaizen: proyek kecil yang berupaya membangun kesuksesan dan kepercayaan diri, dan mengembangkan dasar peningkatan selanjutnya. c. Perubahan kultur: sebagai bagian dan tujuan membentuk budaya organisasi yang menghargai mutu dan menjadikan mutu sebagai orientasi semua komponen organisasi. d. Organisasi terbalik: menekankan pada pola hubungan yang berorientasi pada pemberian layanan dan pentingnya pelanggan bagi institusi. e. Menjaga hubungan dengan pelanggan. Dari pengertian manajemen dan pembelajaran diatas, dapat disimpulkan pengertian manajemen pembelajaran ialah suatu proses penyelenggaraan interaksi peserta didik dengan seorang guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien. Jadi dapat dikatakan manajemen pembelajaran adalah suatu upaya kepemimpinan dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai atau mengevaluasi suatu pembelajaran kepada peserta didik dengan berbagai komponen yang ada untuk menunjang proses belajar siswa secara efektif.
Macam-macam Manajemen
a. Manajemen berdasarkan Sasaran atau Tujuan yang Hendak Dicapai
Manajemen berdasarkan sasaran senantiasa membuat perencanaan program organisasi sesuai dengan struktur unit kerja yang ada. Manajemen berdasarkan sasaran sangat mementingkan kontinuitas kerja, artinya pelaksanaan kegiatan selalu berkelanjutan sesuai dengan targettarget yang ditetapkan menurut urutan dan ukuran waktu dan biaya.
b. Manajemen berdasarkan Struktur
Manajemen berdasarkan struktur berpijak pada pandangan bahwa organisasi adalah struktur personalia. Oleh karena itu pelaksanaan manajerialnya akan disesuaikan dengan struktur yang ada.
c. Manajemen berdasarkan Teknik
Manajemen berdasarkan teknik adalah pengelolaan organisasi dengan acuan yang bersifat teknik operasional. Teknik yang harus diterapkan sebelumnya telah dikuasai dan seluruh fasilitas untuk menerapkan teknik pun telah disediakan.
d. Manajemen berdasarkan Personal Organisasi
Manajemen berdasarkan personal organisasi adalah pengelolaan organisasi dengan mempertimbangakan sepenuhnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.
e. Manajemen berdasarkan Informasi
Manajemen berdasarkan informasi merupakan agen yang menopang kehidupan organisasi. Informasi yang diperoleh dijadikan bahan perbincangan dan rapat-rapat organisasi.
f. Manajemen Lingkungan
Manajemen lingkungan adalah manajemen yang mengelola organisasi berdasarkan pada lingkungan-lingkungan berikut: 1) lingkungan internal organisasi, meliputi pimpinan organisasi, personal organisasi, alat-alat dan metode pengelolaan organisasi, strategi perencanaan, pelaksanaan kegiatan organisasi. 2) lingkungan eksternal organisasi, meliputi lingkungan masyarakat, lingkungan kerja sama antar organisasi, lingkungn lintas pimpinan organisasi.
Selain itu juga ada jenis atau macam manajemen berdasarkan bidang-bidang tertentu, yaitu: a. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia adalah manajemen yang difokuskan pada peningkatan personal dalam organisasi. b. Manajemen Produksi Manajemen produksi adalah yang berkaitan dengan dengan hasilhasil yang dikembangkan oleh organisasi. c. Manajemen Pembiayaan atau Permodalan Manajemen yang berkaitan dengan keuangan organisasi dengan mempertimbangakan anggaran yang dimiliki oleh organisasi dan mengelolanya dengan cara yang paling efektif. d. Manajemen Pemasaran Manajemen yang berkaitan dengan pendistribuasian produk, misalnya perguruan tinggi kerja sama dengan pihak perbankan, pengadilan agama, dan lain-lain.
Sedangkan menurut Mulyasa dalam bukunya, macam manajemen komponon-komponen sekolah diantaranya: a. Manajemen kurikulum dan program pengajaran. b. Manajemen tenaga kependidikan. c. Manajemen kesiswaan. d. Manajemen keuangan dan pembiayaan. e. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan. f. Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat. g. Manajemen layanan khusus.
Tujuan Manajemen Pembelajaran
Lembaga pendidikan adalah sebuah organisasi yang didalamnya terdapat orang-orang yang saling bekerja bersama-sama, dan untuk memudahkan pekerjaan itu maka semua harus saling mendukung satu sama lain dan juga mengerti tugas masing-masing, serta membantu kegiatan pembelajaran untuk kegiatan bersama. Melalui manajemen kegiatan tersebut akan terlaksana dengan sendirinya, karena kegunaan manajemen terletak pada ketaatan seluruh personal kepada kepemimpinan dan aturan yang berlaku dalam lembaga pendidikan.
Menurut U. Saefullah, kegunaan studi manajemen untuk lembaga pendidikan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan, ditekankan untuk menentukan tujuan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk mencapainya. b. Pengorganisasian, ditekankan untuk mempermudah manajer dalam mengawasi dan menentukan tugas-tugas seseorang melalui pembagian kerja. c. Pengarahan, ditekankan untuk menggerakkan anggotanya agar bekerja dengan ikhlas dan penuh kesadaran dalam mengemban tugas mereka. d. Pengevaluasian, ditekankan terhadap hasil seluruh kinerja yang telah terjadi, dan dijadikan bahan selanjutnya agar kelemahan dari segala aspek dapat ditanggulangi.
Menurut Didin Kurniawan dan Imam Machali, tujuan dan manfaat manajemen dalam pendidikan antara lain: a. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangakan. b. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. c. Terpenuhinya salah satu dari empat kompetisi tenaga pendidik dan kependidikan. d. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. e. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan. f. Teratasinya masalah mutu pendidikan.
PRINSIP BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENGAJAR
Belajar merupakan kegiatan yang melibatkan seluruh indra sehingga perilaku seseorang dapat berubah, baik terhadap dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya. Sedangkan mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang pengajar (guru) untuk membantu siswa dalam membangun pemahamannya. Belajar dan mengajar adalah sesuatu yang berbeda tetapi saling berkaitan satu sama lain
Prinsip Belajar
Prinsip belajar adalah perilaku yang berubah karena hasil dari belajar yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Sebagai hasil dari tingkah laku yang rasional instrumental, yaitu perubahan yang kita rasakan dan disadari.tingakah laku yang selalu berkesinambungan satu dengan lainnya bermanfaat yang menjadi bekal hidup
- Positif atau berakumulasi
- Aktif sebagai kegiatan yang terencana dan dikerjakan
- Tidak berubah-ubah atau bersifat permanen
- Memiliki tujuan dan terarah
- Mencakup semua peluang kemanusiaan
Keterampilan Dasar Mengajar
Kurikulum yang sangat sempurna atau seideal apapun itu apabila tidak diimbangi dengan potensi guru dalam mengaplikasikannya maka kurikulum tersebut belum dikatakan maksimal. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan keterampilan dasar menjadi guru. Guru tidak hanya dilahirkan tetapi harus dibentuk dan dibimbing terlebih dahulu.
Keterampilan dasar adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru yang merupakan hasil dari proses belajar yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan. Keterampilan dasar mengajar menjadi bekal bagi guru atau calon guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa agar tepat sasaran.
Delapan Keterampilan Dasar Mengajar
- Questioning skill, Keterampilan dalam mengajukan pertanyaan
- Reinforcement, Keterampilan dalam memberikan penguatan atau motivasi
- Variation Stimulus, Keterampilan mengadakan variasi atau perubahan sehingga tidak membosankan
- Explanning, Keterampilan dalam menyampaikan materi atau menjelaskan
- et induction and closure, Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
- Keterampilan membimbing diskusi pada kelompok kecil
- Keterampilan dalam mengelola kelas sehingga tercapai kondisi yang optimal
- Keterampilan membimbing diskusi pada kelompok kecil
Tujuan Keterampilan mengelola kelas
a. Tujuan untuk siswa
Keterampilan mengelola kelas bagi siswa mempunyai tujuan untuk:
1) Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya, serta sadar untuk mengendalikan dirinya.
2) Membantu siswa agar mengerti akan arah tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas, dan melihat atau merasakan teguran guru sebagai suatu peringatan dan bukan kemarahan.
3) Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas serta bertingkah laku yang wajar sesuai dengan aktivitas-aktivitas kelas.
b. Tujuan untuk Guru
Bagi guru, tujuan keterampilan mengelola kelas adalah untuk melatih keterampilannya dalam:
1) Mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam memelihara kelancaran penyajian dan langkah-langkah proses belajar mengajar secara efektif.
2) Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan mengembangkan kompetensinya dalam memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa.
3) Memberi respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang menimbulkan gangguan-gangguan kecil atau ringan serta memahami dan menguasai seperangkat kemungkinan strategi dan yang dapat digunakan dalam hubungan dengan masalah tingkah laku siswa yang berlebihan atau terus menerus melawan di kelas.
yang baik dapat dipertahankan oleh siswa atau bahkan mungkin ditingkatkan dan dapat ditularkan kepada siswa lainnya. Penguatan yang dimaksudkan dapat berupa reward yang bersipat moril juga yang bersifat material tapi tidak berlebihan.
Hal-hal yang harus dihindari
Beberapa kekeliruan yang perlu dihindari guru dalam mempraktekkan keterampilan mengelola kelas adalah :
a. Campur tangan yang berlebihan, campur tangan yang berlebihan dari guru kepada setiap perilaku kemandirian siswa akan memberikan dampak yang kurang baik, oleh karena itu campur tangan dilakukan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pendidik di kelas.
b. Kesenyapan, proses kesenyapan memang diperlukan di kelas tapi tidak merupakan kegiatan yang berjalan dengan akumulasi yang cukup panjang, karena dapat menimbulkan perilaku yang berlebihan dari siswa dan dimanfaatkan untuk berinteraksi dengan teman lainnya.
c. Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan, awal dan akhir kegiatan adalah hal yang krusial bagi guru. Awal adalah pembuka jalan dalam mengorganisasikan pikiran anak untuk menemukan dan melakukan berbagai hal di kelas terutama kaitannya dengan tugasnya dan akhir adalah bentuk akumulasi tentang pemahaman atas kegiatan dan kegiatan lanjutan yang akan dilakukan siswa.
d. Penyimpangan, bentuk perilaku yang menyimpang baik secara individual maupun kaitannya dalam pelaksanaan pembelajaran.
e. Bertele-tele, kata atau kalimat yang bertele-tele dan kegiatan yang bertele-tele akan menimbulkan kebosanan dan ketidaknyamanan ketika hal itu tertuju pada satu orang saja atau pada satu pokok bahasan saja.
f. Pengulangan penjelasan yang tidak perlu, banyak hal yang baru bagi siswa yang dapat disampaikan, dan banyak hal lainnya yang juga memerlukan pengulangan. Prinsipnya adalah dimana ketika terjadi proses pengulangan adalah bentuk untuk mengkaitkan pokok bahasan, menegaskan, dan mencontohkan. Karena pengulangan bisa memunculkan persepsi yang kurang baik pada diri siswa, mungkin akan muncul anggapan bahwa guru tidak biasa mengajar.
7. Fungsi guru dalam pembelajaran
a. Fungsi Instruksional
Sepanjang sejarah keguruan, tugas atau fungsi guru yang sudah tradisional adalah mengajar (to teach), yaitu ;
· menyampaikan sejumlah keterangan dan fakta-fakta kepada murid,
· memberikan tugas-tugas kepada mereka, dan
· mengoreksi atau memeriksanya.
Fungsi intruksional inilah yang masih selalu diutamakan oleh guru, dan fungsi instruksional ini masih dominan dalam karier guru.
b. Fungsi Educational
Fungsi guru sesungguhnya bukan hanyalah mengajar, akan tetapi juga harus mendidik (to educate). Fungsi educational ini harus merupakan fungsi sentral guru. Dalam fungsi ini setiap guru harus berusaha mendidik murid-muridnya menjadi manusia dewasa.
c. Fungsi Managerial
Fungsi kepemimpinan atau managerial guru ini dalam administrasi sekolah modern tidak hanya terbatas di dalam kelas, akan tetapi juga menyangkut situasi sekolah dimana ia bekerja, bahkan menyangkut pula kegiatan di dalam masyarakat.
Referensi
Lefudin. (2014). Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: deepublish.
Mansyur. (2017). Keterampilan Dasar Mengajar dan Pengguasaan Kompetensi Guru . Jurnal el-Ghiroh , 131-132.
Santoso, H. B., & Subagyo. (2017). Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar. Jurnal taman vokasi , 41.
Thobroni, M. (2015). Belajar & Pembelajaran teori dan praktik . Yogyakarta: Ar-ruzz.
Selasa, 14 Maret 2023
KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGELOLAAN KELAS
PENGERTIAN
Kontrak perkuliahan ialah kesepakatan rencana perkuliahan yang disusun oleh dosen dan mahasiswa untuk mencapai capaian pembelajaran satu mata kuliah dalam satu semester. Apabila satu mata kuliah diampu oleh tim dosen (team teaching) maka kontrak perkuliahan disusun oleh tim dosen.
Apa saja isi kontrak kuliah?
Bentuk kontrak perkuliahan bisa bermacam-macam, tetapi komponen-komponen di dalamnya kurang lebih sama. Terdiri dari nama mata kuliah, bobot SKS, nama dosen pengampu, jadwal perkuliahan, bagaimana komunikasi dengan dosen (biasanya berisi nomor ponsel dan e-mail), dan nama penanggung jawab kelas.
TATA TERTIB PERKULIAHAN
1. Mahasiswa diwajibkan hadir tepat waktu dengan maksimum keterlambatan 15
menit.
2. Keterlambatan Dosen selama 15 menit tanpa pemberitahuan berarti kelas
dinyatakan kosong.
3. Mahasiswa harus berpenampilan rapi (menggunakan kemeja dan sepatu), tidak
berbicara dengan rekannya di kelas, dan tidak mengganggu jalannya
perkuliahan.
4. Mahasiswa tidak diperkenankan menyalakan handphone di dalam kelas.
5. Mahasiswa diwajibkan memiliki minimal 1 buku referensi dan dibawa saat
perkuliahan.
6. Mahasiswa mempunyai hak untuk mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS), jika:
a. mengikuti kuliah minimal 12x (80%)
b. mengumpulkan tugas terstruktur.
TATA TERTIB UTS DAN UAS
1. Mahasiswa wajib hadir tepat waktu.
2. Mahasiswa wajib memakai pakaian seragam yaitu kemeja warna putih dan rok
atau celana warna hitam.
3. Mahasiswa wajib membawa peralatan alat tulis sendiri.
4. Mahasiswa tidak boleh melakukan kecurangan saat mengerjakan ujian.
5. Mahasiswa wajib mengumpulkan lembar jawaban tepat waktu.
MK. Pengelolaan Kelas (3 SKS)
Dosen Pengampu: Khairatun Nisa, M. Pd
Jadwal Perkuliahan: 09.40-11.10 R.42
Nomor ponsel: 0858-3124-0903
e-mail: khairatunnisa14@gmail.com
Penanggung jawab kelas: Nurul dan Windy
PERTEMUAN:
1-2. Kontrak perkuliahan & Materi Awal
3-4. (Membuat Rangkuman) PRINSIP BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENGAJAR
5-6. (Membuat Peta Konsep) MANAJEMEN PEMBELAJARAN
7-8. Pengumpulan Tugas & UTS
9-10. (Presentasi) KONSEP DASAR MANAJEMEN PENGELOLAAN KELAS & ASPEK FUNGSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM MANAJEMEN KELAS
11-12. (Observasi ke lembaga) Mengamati dan membuat laporan observasi terkait Pengelolaan Kelas
13-14. (Membuat Video Pembelajaran) terkait materi Pengelolaan Kelas
15-16. Pengumpulan Tugas & UAS