MAKALAH
MAKNA HAKEKAT MASYARAKAT DAN PESERTA DIDIK
MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU
KHAIRATUN NISA, M.Pd
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 9
DWI BANIATI : 310921006
ALFARODISU : 310921012
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat, karunia, taufik dan hidayah- Nya, kami dapat menyelesaikannya Makna Hakekat Masyarakat dan Peserta didik ini dengan sesuai. Penulisan makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan. Oleh karena itu, penulisan Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif panduan dan menambah wawasan kita semua.
Tidak lupa pula kami berterima kasih kepada Ibu Khiratun Nisa, MPd dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan, yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Kami juga menyadari sepenuhnya di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang. Mudah-mudahan Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang……………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN
Makna Hakekat Masyarakat……………………………….. 2
Makna Hakekat Peserta Didik……………………………….. 3
BAB III PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………….5
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama manusia. Dalam masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial yaitu proses antar hubungan dan interaksi. Di dalam masyarakat sebagai suatu lembaga kehidupan manusia berlangsung pula keseluruhan perkembangan kehidupan manusia, termasuk perkembangan tiap-tiap individu dalam dunia pendidikan. Individu dalam dunia pendidikan disebut sebagai peserta didik yang mana dikala dalam lingkungan masyarakat, mereka adalah salah satu bagian dari masyarakat yang membutuhkan keterampilan interaksi sosial sepanjang hayat yang didapat dalam dunia pendidikan. Untuk itu perlu kita ketahui makna sebenarnya tentang hakekat masyarakat dan hakekat peserta didik dalam lingkup sosial dimana lembaga kehidupan manusia berlangsung.
Rumusan Masalah
1. Apa makna hakekat masyarakat?
2. Apa makna peserta didik?
BAB II
PEMBAHASAN
Makna Hakekat Masyarakat
Kata masyarakat berasal dari bahasa arab “musyarak” yang berarti mengumpulkan atau perkumpulan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas luasnya dan terikat dalam suatu kebudayaan yang dianggap sama. Masyarakat diartikan sebagai suatu kehidupan bersama disuatu wilayah dan waktu tertentu dengan pola-pola kehidupan yang terbentuk oleh antar hubungan dan antraksi warga masyarakat itu dengan alam sekitar. Anggota masyarakat terdiri dari berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku, bangsa, agama,maupun lapisan sosial sehingga menjadi masyarakat yang majemuk. Secara langsung dan tidak langsung setiap anggota masyarakat tersebut telah menjalin komunikasi mengadakankerja sama dan saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan.
Secara filosofis, berkembangnya makna masyarakat tergolong kedalam beberapa teori, yaitu:
Teori Atomistic
Pada periode masyarakat sebelum terbentuknya negara seperti yang kita kenal sekarang. manusia sebagai pribadi dan independent. Kebebasan dan kemerdekaanindividu itu dimilikinya sebagai anugerah Tuhan menurut kepercayaan kaum agama. Dengan kebebasan individu dan di dorong oleh motif dan tujuan tertentu, mereka secara sukarelamembentuk masyarakat, sebagai suatu bentuk kehidupan bersama. Dengan demikian masyarakat dibentuk atas dasar kehendak bersama, untuk tujuan bersama para individu, yangkemudian menjadi warga masyarakat itu.Pribadi manusia sebagai individu kebebasan, kemerdekaan dan persamaan di antara manusialainnya. Karena di dorong oleh kesadaran tertentu, mereka secara sukarela membentukmasyarakat, dan masyarakat dalam bentuknya yang formal adalah negara.
Teori Organisme
Makna individu dalam teori ini adalah sebagai bagian atau unsur orgaisme. Masyarakat diartikan sebagai satu tubuh suatu organisme, sedangkan individu adalah bagian dari organisme itu. Ini berarti kehendak, gerak tindak masyarakat bersifat utuh dalam melaksanakan fungsi yang didorong atas kepentingan kebersamaan.
Teori Integralistik
Teori ini menjelaskan tentang hubungan antar masyarakat dengan beberapa tangga kepemimpinan, sehingga membentuk satu kesatuan utuh yang didukung oleh rasa kekeluargaan serta kebersamaan.
Makna Hakikat Peserta Didik
Peserta didik menurut Hery Noer Aly (1999: 113) ialah setiap manusia yang sepanjang hayatnya selalu berada dalam perkembangan. Bukan hanya anak-anak yang sedang dalam pengasuhan dan pengasihan orangtuanya, bukan pula anak-anak dalam usia sekolah. Menurut Samsul Nizar, pada dasarnya peserta didik adalah: Peserta didik bukan merupakan miniatur orang dewasa, akan tetapi memiliki dunianya sendiri. Hal ini sangat penting untuk dipahami agar perlakuan terhadap mereka dalam proses kependidikan tidak disamakan dengan pendidikan orang dewasa, bahkan dalam aspek metode, mengajar, materi yang akan diajarkan, sumber bahan yang digunakan dan sebagainya.
Peserta didik adalah manusia yang memiliki diferensiasi periode sasi perkembangan dan pertumbuhan. Menurut Tirtaraharja, 2000 (Uyoh Sadullah, 2010: ) mengemukakan 4 karakeristik peserta didik yaitu : Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas sehingga merupakan makhluk yang unik Individu yang sedang berkembang. Anak mengalami perubahan dalam dirinya secara wajar. Individu yang membutuhkan bimbingan individual. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri dalam perkembangannya peserta didikmemiliki kemampuan untuk berkembang kearah kedewasaan.
Edi Suardi mengemukakan 3 karakteristik Peserta didik, yaitu:
1. Kelemahan dan ketidakberdayaan.
Anak ketika dilahirkan dalam keadaan lemah yang tidak berdaya untuk dapat bergerakharus melalui berbagai tahapan. Kelemahan yang dimiliki anak adalah kelemahan rohaniah dan jasmaniah misalnya tidak kuat gangguan cuaca juga rohaniahnya tidak mampu membedakankeadaan yang berbahaya ataupun menyenangkan. Kelemahan dan ketidakberdayaan anak makinlama makin hilang karena berkat bantuan dan bimbingan pendidik atau yang disebut dengan pendidikan. Pendidikan akan berhenti manakala kelemahan dan ketidakberdayaan sudah berubah menjadi kekuatan dan keberdayaan, yaitu suatu keadaan yang dimiliki oleh orangdewasa. Pendidikan justru ada karena adanya ciri kelemahan dan ketidakberdayaan tersebut.
2. Anak didik adalah makhluk yang ingin berkembang.
Keinginan berkembang yang menggantikan ketidakmampuan pada saat anak lahirmerupakan karunia yang besar untuk membawa mereka ketingkat kehidupan jasmaniah danrohaniah yang tinggi lebih tinggi lebih tinggi dari makhluk lainnya. Keinginan berkembangmendorong anak untuk giat, itulah yang menyebabkan adanya kemungkinan atau pergaln yangdisebut pendidikan. Tanpa keinginan berkembang pada anak, akan menjadikan tidak adakemauan tidak mempunyai vitalitas, tidak giat bahkan barang kali menjadi malas dam acuh takacuh.
3. Anak didik yang ingin menjadi diri sendiri
Sepeti pernah dikemukakan bahwa anak didik itu ingin menjadi diri sendiri. Hal tersebut penting baginya karena untuk dapat bergaul dalam masyarakat. Seseorang harus merupakan diri sendiri, orang seorang atau pribadi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Masyarakat diartikan sebagai suatu kehidupan bersama disuatu wilayah dan waktu tertentu dengan pola-pola kehidupan yang terbentuk oleh antar hubungan dan antraksi warga masyarakat itu dengan alam sekitar. Anggota masyarakat terdiri dari berbagai ragam pendidikan, profesi, keahlian, suku, bangsa, agama,maupun lapisan sosial sehingga menjadi masyarakat yang majemuk. Secara filosofis, berkembangnya makna masyarakat tergolong kedalam beberapa teori, yaitu: Teori Atomistic, Teori Organisme dan Teori Integralistik Peserta didik ialah setiap manusia yang sepanjang hayatnya selalu berada dalam perkembangan. Karakeristik peserta didik yaitu : Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas sehingga merupakan makhluk yangunik Individu yang sedang berkembang. Anak mengalami perubahan dalam dirinya secara wajar. Individu yang membutuhkan bimbingan individual.
DAFTAR PUSTAKA
Mohammad Noor Syam, 1986, Filsafat Kependidikan dan Dasar Filsafat Kependidikan Pancasila, Surabaya: Usaha Nasional.
Zainuddin D Mohd. Nasi,2010, Filsafat Pendidikan Islam,Bandung: Cita Pustaka Media Perintis.
Syah, Muhibbin,2000, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar